ŷ

Jump to ratings and reviews
Rate this book

Job Series #1

Beta Testing

Rate this book
Pangeran Handaru atau Pange, seorang lelaki yang bekerja sebagai Game Tester sebuah perusahaan Game Developer di Indonesia bernama NCVision. Sifatnya yang kurang peka dan tidak pernah bisa tegas membuat Mika sahabatnya sejak kuliah seringkali keki, sebab hubungan keduanya yang sangat dekat selalu diam di tempat. Bisa dibilang maju segan, mundur pun tak rela. Apalagi dia tinggal bertiga dengan rekan jomblonya yang lain, Damar dan Jerry. Wajar bila dia dijuluki bujang lapuk. Semuanya lantas berubah saat seorang karyawan perpustakaan bernama Magda muncul. Magda membuat Pange mempertanyakan pekerjaannya yang, menurut Magda, hanyalah sebuah teknologi tanpa substansi. Tak hanya itu, Mika tiba-tiba menjalin hubungan dengan Rayyan, game designer NCVision membuat Pange mau tidak mau mulai mempertanyakan kehidupannya. Tidak hanya soal cinta, tetapi juga pekerjaan.

352 pages, Paperback

First published October 14, 2019

16 people are currently reading
206 people want to read

About the author

Mooseboo

8books29followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
45 (14%)
4 stars
150 (48%)
3 stars
98 (31%)
2 stars
15 (4%)
1 star
2 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 79 reviews
Profile Image for Fahri Rasihan.
478 reviews124 followers
November 15, 2019
Elex Media baru saja menerbitkan Job Series yang sejauh ini sudah ada tiga buku. Dari yang saya tangkap sepertinya Job Series ini adalah lini City Lite yang lebih berfokus pada pekerjaan setiap tokoh utamanya. Menurut saya ini sebuah terobosan baru yang unik, menarik, dan menyegarkan. Dan buku pertama dari Job Series adalah Beta Testing. Beta Testing menceritakan kisah Pange yang bekerja sebagai game tester. Terdengar asing sekaligus dekat, karena memang antusiasme anak muda terhadap game memang sedang tinggi saat ini. Namun, apakah kita tahu bagaimana proses sebuah game itu dibuat? Siapa yang ikut berperan dalam proses pembuatannya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa kita temukan dalam novel ini. Sampul bukunya pun terbilang sederhana, tapi sangat eye-catching. Hanya melalui tulisan judul buku dengan bentuk font seperti font tulisan pada game sudah cukup untuk merepresentasikan isi dari ceritanya. Warna pink dan putih sebagai latar pun menambah kesan menyenangkan dan menarik kita untuk segera membacanya.

Beta Testing merupakan buku pertama dalam Job Series. Di sini kita akan menemukan tema kehidupan kaum urban dengan pekerjaan tokoh utamanya adalah seorang game tester. Terbilang unik, di mana penulis sangat peka akan industri game yang memang sedang naik sekarang ini dan ditulis dalam kisah yang sangat menarik. Tokoh Pangeran alias Pange yang bekerja sebagai game tester diperlihatkan kegiatannya dengan sangat mendetail. Mulai dari divisi, apa saja yang dilakukan, hingga kerja sama antar tim dalam industri ini. Semuanya sangat detail, informatif, dan segar. Apalagi pekerjaan game tester ini disandingkan dengan pekerjaan pustakawati yang dilakoni oleh tokoh Magda. Mungkin terdengar timpang dan tidak sejalan, tapi anehnya justru menambah keunikan ceritanya. Selain bisa melihat industri game, kita juga akan diperkenalkan dengan kegiatan seorang penjaga perpustakaan yang ternyata sangat menarik. Saya pun jadi tahu arti
dibalik kode dalam punggung buku yang biasanya ditempel di buku-buku perpustakaan. Selain membahas soal percintaan, Beta Testing lebih memfokuskan inti ceritanya pada pekerjaan dua tokoh utamanya Pange dan Magda sebagai game tester dan pustakawati. Sebuah pendekatan novel romance yang baru, menarik, dan segar.

Tokoh utama dalam novel ini adalah Pangeran alias Pange. Pange bekerja sebagai game tester. Pange memiliki sifat yang cuek dan pekerja keras, tapi di sisi lain juga tidak bisa mengambil keputusan dan kurang tegas. Ini bisa kita lihat dari cara dia yang tidak berani mengambil keputusan akan sebuah kepastian pada hubungannya bersama Mika. Pange masih memikirkan paradigma dan penilaian orang lain akan dirinya sendiri, terutama soal pekerjaannya sebagai game tester yang seringkali dipandang sebelah mata. Meskipun sebenarnya Pange memiliki penghasilan yang cukup tinggi, tapi pandangan orang-orang terhadap dunia kerjanya masih sering disepelekan. Kemudian ada tokoh Magda, seorang wanita penjaga perpustakaan. Magda memiliki karakter yang kaku, kolot, dan jutek. Bahkan cara berpenampilan Magda pun sama kolotnya dengan karakternya. Maka tidak heran jika Pange sering menyebutnya Mak Lampir akibat sikapnya yang ketus. Tokoh-tokoh pendamping di sini pun banyak, karena dunia kerja yang ditampilkan terasa sangat nyata. Bagi saya penulis sudah berhasil mengembangkan tokoh Pange dan Magda dalam setiap bagian ceritanya. Perkembangan hubungan Pange dan Magda juga terkesan tidak dipaksakan, sehingga chemistry-nya terbangun dengan kuat.

Novel ini memakai sudut pandang orang ketiga melalui Pange sebagai tokoh utamanya. Saya bisa melihat keraguan yang dirasakan Pange saat akan menjalin hubungan, rasa patah hati saat ditinggal oleh Mika, dan perasaan bahagia saat bertemu dengan Magda. Alur ceritanya mungkin berjalan lambat, karena penulis memang menjelaskan dan membangun dunia kerja di industri game dengan sangat mendetail serta lengkap. Meskipun alur ceritanya lambat, tapi saya justru menikmatinya karena seperti belajar hal baru tentang industri game dan dibalik layarnya. Gaya bahasa dan bercerita penulis juga tergolong ringan dan menyenangkan. Tidak sulit untuk langsung ikut terhanyut dalam aliran ceritanya. Latar tempat yang dipergunakan adalah kota Jakarta dengan tempat-tempat seperti kantor, perpustakaan, apartemen, dan restoran.

Konflik yang coba dikembangkan oleh penulis adalah bagaimana tokoh Pange memcoba untuk lebih berani mengambil komitmen dan membuktikan jika pekerjaannya sebagai game tester memiliki substansi. Pange yang takut dan khawatir dalam membangun komitmen bersama Mika harus menerima kenyataan jika Mika memilih untuk pergi meninggalkannya. Dari sana Pange mulai sering bercerita pada Magda yang secara tidak langsung berhasil memotivasinya untuk mencari arti dan substansi dari pekerjaannya di industri game. Di sini kita juga akan melihat gejolak konflik hubungan antara Pange dan Magda yang cukup bikin geregetan dengan sedikit kejutan yang diberikan oleh Penulis. Saya suka dan menikmati konflik yang ringan dan sangat khas kehidupan masyarakat urban. Permasalahan tentang pekerjaan dan romansa berhasil dikombinasikan dengan baik, sehingga menciptakan konflik yang menari untuk diikuti.

Sebagai buku pertama dari Job Series, Beta Testing memberikan pembukaan yang menarik seputar dunia kerja di perkotaan. Apalagi penulis memilih pekerjaan yang mungkin masih belum umum dimasukkan dalam sebuah cerita novel, yaitu game tester. Menurut saya pekerjaan Pange sebagai game tester ini merupakan magnet yang menarik pembaca agar penasaran. Industri game dan dunia kerja yang digambarkan oleh penulis sangat detail, hidup, dan informatif. Jujur saja saya baru tahu jika ternyata dalam menciptakan sebuah game dibutuhkan proses yang panjang dan kerja sama dari berbagai pihak. Selain itu pekerjaan sebagai pustakawati pun diceritakan dengan edukatif lewat tokoh Magda. Banyak hal baru yang berhasil saya ketahui tentang dunia perpustakaan. Dari segi cerita cintanya mungkin masih terbilang klise dan biasa, tapi akibat dunia kerja yang diikutsertakan menjadikan Beta Testing sebagai novel romance yang tak hanya sekedar menghibur, tapi juga mengedukasi pembacanya. Jadi penasaran dengan buku-buku lainnya dari Job Series ini.
Profile Image for Liliyana Halim.
301 reviews211 followers
December 13, 2019
Sukaaaa ceritanya, suka Pange dan Magda interaksi mereka, gaya pedekate mereka, gaya pacarannya, pokoknya suka 👍🏼👍🏼
Profile Image for Nadytia KS.
68 reviews6 followers
November 5, 2019
Job series #1 ini bercerita tentang pekerjaan seorang game tester dan penjelasan mengenai industri game; serta pustakawan dan dunia literasi. Keduanya merupakan pekerjaan yang jarang dituliskan dan dijabarkan di novel-novel percintaan (yang saat ini banyak membahas pekerjaan CEO dkk. Menjadi khaya rhaya memang impian banyak orang ya wkwkwk, tinggal jatuh cinta sama CEO perusahaan besar yang old money lalu happy-happy #pembacanyinyir). Jadi menurut saya, serial ini membawa angin baru mengenai pekerjaan yang diangkat untuk diceritakan di novel dan lebih realistis. Saya pun jadi banyak mendapatkan pengetahuan baru mengenai industri game dan juga dunia perpustakaan (ternyata itulah arti dari kode-kode yang ada di rak buku!). Jadi, kita bisa memperluas wawasan, bahwa ada loh pekerjaan ini dan mereka kerjaannya begini. Kita bisa melihat lebih luas, ga memandang sebelah mata dan nyinyirin pekerjaan orang.

Karena tokoh utamanya adalah Pange, maka yang dijelaskan lebih detail adalah mengenai industri games, yang ternyata semenarik itu. Interaksi Pange dengan teman-temannya (serta love interest-nya) juga asik untuk dibaca, mengalir enak. Ada beberapa tokoh yang membuat saya kesal, karena menurut saya sedikit plin-plan. Huft~

Sedikit spoiler yang tidak terlalu kentara: salah satu bagian dari perpustakaan memang kadang memiliki suatu magisnya tersendiri :3

Saya beri 4 bintang gemuk, tidak saya bulatkan menjadi 5 karena ada konflik yang menurut saya kurang 'nendang'. Yah, saya emang tipe masokis yang suka disiksa oleh kalimat-kalimat, kalau bisa sih sampai hati nyes-nyes dan bercucuran air mata wkwk. Ada beberapa bagian yang membuat nyes-nyes sampai menitikkan air mata sih (oke, sebut saya lebay, huehe perasa amat ya), tapi ada beberapa yang ngambang gituu.

Anywaaay, terima kasih Mbak Fanny atas karyamu ini. Sungguh menginspirasi, agar kita-kita ini tidak menjadi generasi mertua julid yang hanya mau punya menantu yang memiliki pekerjaan mainstream, huehehe :D
Profile Image for Jurnal Si Bugot.
225 reviews7 followers
November 22, 2019
"....dalam hubungan kita harus naik level, sama dengan bermain game. Jika kita hanya bermain di dalam misi yang sama, grinding and farming all the way, in one moment you will get sick of ut, right?" ~ (h. 236)
---
QOTD : Apa yang membuat sebuah novel romance berbeda?
.
Selamat malam fellas �. Thanks God it's frulyday. Saya sampai lupa belum post final review novel ini.
.
Kalau dipikir-pikir, sebenarnya tema besar dalam novel romance sebenarnya itu-itu aja kan ya? Kalau gak hate-to-love ya married agreement, atau sahabat jadi cinta atau love triangle atau cinta terlarang 😁. Terus kenapa pembaca novel romance gak pernah bosan baca cerita "serupa"? (Serius nanya ke diri sendiri).
.
IMHO, ada unsur-unsur intrinsik lain dalam sebuah cerita yang membuat setiap novel berbeda. Unsur itu adalah penokohan yang kuat (watak, suku, kebiasaan, fobia, masa lalu dll), latar yang solid, gaya bahasa yang menarik dan ada satu hal unik yang diangkat.
.
Membaca "Beta Testing", saya menemukan semua itu. Jadi meskipun tema yang diangkat masih "itu-itu juga", tapi saya tetap menemukan value yang bikin novel ini beda dengan kisah lainnya.
.
Selain itu, saya juga suka banget bagaimana penulis menggambarkan bagaimana seorang pria dan seorang wanita menyikapi masalah relationship. Seriusan, membaca novel ini seolah melihat dramatisasi buku "Men Are From Mars, Women Are From Venus" yang populer itu �.
.
Apalagi latar belakang pekerjaannya yang gak biasa dan digali dengan cukup meyakinkan. Gak ada alasan buat saya untuk nggak merekomendasikan novel ini.
---
(Keterangan buku di komentar)
.
My Rating : 3.75 � (Highly Recommended)
Romansa : 3.5 � (Manis tapi gak sampai bikin diabetes)
Sensualitas : 1 💋 (Tidak ada adegan kipas-kipasnya 🙈. Aman dibaca untuk semua kalangan. Tapi konfliknya mungkin lebih cocok untuk usia 17 tahun ke atas)
Profile Image for Amaya.
650 reviews57 followers
October 6, 2023
Baca ulang, selain karena mau baca cerpen yang ada di juga mau recall ingatan soal buku ini. Hasilnya, setelah baca dengan sedikit pengetahuan soal karakterisasi dan unsur-unsur dalam cerita, buku ini nggak se-wow yang pernah aku bayangin.

Oh ya, ini soal selera, ya. Memang, buat ukuran romance, romansanya manis dan kerasa kayak angin segar sore hari setelah seharian kepapar sinar matahari siang-siang. Bagian manisnya nggak kuraguin, lah. Tapi sayang, beberapa bagian bikin ekspektasiku turun.

Pertama, masih bahas soal head-hopping atau perpindahan kepala. Di sini jelas beberapa kali pindah. Enggak hanya milik Pange dan Magda as main chara, tapi juga beberapa side chara ikutan nyempil. Loh, bagus, dong, jadi tahu apa yang dialami karakter utamanya kalo diceritain lewat side chara? Well, ya, bagus memang, tapi nggak dengan cara dadakan macam emak-emak nyalip terus nyalain lampu sein kiri padahal mau belok kanan.

Buku ini kalo fokus kepalanya ke Pange aja bakalan bagus banget. Kenapa? Karena toh, pov Magda dikit. Entah apa niatnya bikin Magda jadi misterius, tapi bagiku alih-alih kayak kekurangan informasi. Kalau emang Pange dan Magda dikasih porsi yang sama (diceritakan dari sisi masing-masing), porsinya jelas timpang. Kayak, sekalian aja pov Magda ilangin, pov Pange diperdalam.

Kedua, soal karakter yang nggak punya layer. Awalnya ragu apa iya Pange nggak punya layer, apa iya Magda nggak punya layer? Setelah baca, ternyata emang ya udah gitu, apa adanya, 2D. Pange ya Pange, Magda ya Magda. Aku nunggu banget sebetulnya alasan kenapa Magda berpakaian antik dan punya selera musik yang unik. Apa bakal jadi alasan mungkin biar Pange as karakter utama di sini biar nggak bisa mencapai tujuannya? Sayangnya sampai akhir nggak ada kejelasan soal itu.

Ketiga, goal karakter utamanya apa? Magda, aku nggak tahu banget kalo dia karena minim informasi. Kalo Pange? Membuktikan kalau game nggak hanya sekadar teknologi tanpa substansi? Hmm, maaf, tapi kedengarannya agak terlalu ambisius dari karakter yang digambarkan di buku ini.

Terakhir, mungkin soal isu KDP yang somehow menarik, tapi sayang juga nggak banyak dieksplor lagi. Yah, barangkali karena ini konflik dari side chara, bukan main chara, jadi nggak banyak disorot.

Soal inkonsistensi, errr, di cerpen masa "grief" Magda kenapa hanya setahun, ya? Bukannya 2 tahun di buku? Terus masa lalu orang tuanya juga beda dari di buku. Hmmm, apakah penulisnya sudah lupa dengan detail dalam bukunya sebelum membuat cerpen? Idk, tapi berharap aja kalo cetak ulang bisa diperbaiki kesalahannya.

***


Akhirnya bisa baca juga seri pertama Job Series xD


Well, sebenarnya pekerjaan Pange dan Magda yang sangat bertolak belakang membuat satu poin unik dari buku ini. Yah, nggak banyak sih yang mau aku review selain buku ini "manis", plot twistnya bikin gigit jari walaupun kayaknya aku juga nggak terlalu kaget. Bukan karena udah bisa menebak, lebih ke bengong selama tiga detik terus, "Ooh, jadi gitu."

Ada beberapa perpindahan point of view yang kurang mulus, kayak misal satu bab itu kukira bakal jadi pov Pange karena dari awal bab bercerita dari sisinya, tapi mendekati akhir mendadak ada satu kalimat dari pov Magda. Bikin bingung memang. Terus karakter yang paling bikin mood adalah Brian haha, andai ada kisah spin-off khusus dia, ya:)) terakhir, Magda ada perasaan ke Pange itu kurasa kurang nendang. Sepertinya karena kurang banyak pov Magda bercerita jadi kesannya seperti tiba-tiba dia jatuh cinta ke Pange gitu.

Anyway, 4 stars bulet no koma-koma. Menghibur dan kesannya manis gitu aja:)
Profile Image for Autmn Reader.
877 reviews86 followers
October 3, 2023
Kalau dihitung ama cerita yang di Wattpad, berarti ini buku ketiga dari penulis yang aku baca, tapi sedikit banyak buku ini terlalu datar dan nggak memunculkan spark sedikit pun.

Mari kita mulai dengan Pros.

Selain narasinya yang enak dibaca, aku suka dengan detailnya pekerjaan di cerita ini. Karena ini emang Job Series, jadi jelas itu bukan hal yang aneh. Tapi yang paling kusuka adalah gimana yang diambil adalah sisi gamers dan librarian.

Jujur, dua hal itu beneran dua hal yang sama-sama dianggap skpetis sama lingkunganku, makanya ketika baca ini aku kayak, seneng aja. Si tukang main games dan si tukang baca buku. Gitulah sebutan yang biasanya disematkan sama lingkunganku ini.

Walaupin gitu, buku ini sebenernya lebih fokus ke bagian games-nya. Salah satu hal yang kusadari adalah, buku ini ingin menunjukan bahwa games tuh bukan "cuma", dan memang berhasil sih buatku. Teknologi dengan substansi. Gitu kalau mau ngikutin apa kata Pange sama Magda.

Nah, segitu aja hal yang kusuka. Mari lanjut ke Cons:

1. Two dimensional characters. Ini fatal banget sih jujur. Buatku, cerita dengan karakter yang bland kayak gini bikin aku mudah lupa sama bukunya. Dan bukan cuman itu, selama baca aku nggak bisa peduli sama siapa pun di cerita ini.

Aku ngambil dari omongam Abbie Emmons bahwa setiap tokoh cerita itu harus punya 3 hal. Misbelief, fear, and desire. Kalau tokoh punya 3 hal itu, seorang tokoh bakalan sangat hidup. Nah, masalahnha baik Pange atau Magda enggak ada ketiganya. Mungkin Pange punya desire, tapi itu ditunjukan di hampir mau ke seperempat buku. Buat Magda mungkin dia punya fear, tapi itu semua ditunjukin di akhir. Jadi gimana aku bisa attached sama tokoh2nya kalau mereka nggak punya 3 hal itu? Aku bahkan nggak bisa peduli setitik pun sama mereka.

Karena dari tokoh udah datar, jadi pasti nggak ada lagi yang bikin aku menikmati buku ini.

Aku bahkan kesel banget pas rahasia Magda kebongkar dan aku ngerasa kek, apaan sih maksa banget kek mau dibikin misterius padahal mah apaan.

2. Konflik yang numpang lewat dan terkesan main-main. Maksudku, buku ini super duper light, jadi ketika ada konflik, konflik-nya sangat-sangat tidak penting dan gaje. Salah satu preferensiku aadalah kalau sebuah buku punya konflik, kasih waktu ke pembaca buat meresapi konflik itu dan bukannya diselesaikan sedetik kemudian. Maksudnya, di halaman A ada konflik, eh di halaman C yang notabene jaraknha cuman 3 lembar udah baikan lagi. Kek ngapaiiin?

3. Aku nggak suka dengan cafa bukuini mendeskripsikan Magda. Pange selalu bilang malau Magda ini antik, aku sebagai pembaca nggak bisa merasakan keantikan Magda. Apa sih yang bikin dia antik, apa iya cuman dari baju doang? Sekali lagi, buku ini terlalu maksa buat bikin Magda jadi satu-satunya cewek unik, padahal enggam dideskripsiin atau ditunjukin keantikan MMagdaini kayak gimana.

Menurutku, buku ini gagal banget buat bikin aku suka sama ceritanya.
Profile Image for Desita Itsmystyle.
64 reviews5 followers
December 22, 2019
Menciptakan game itu ibarat belajar jatuh cinta. Butuh Proses. Sementara bermain game seperti jatuh cinta. Tidak perlu lagi A/B testing untuk tahu itu 'kamu'. Dan dalam mencintai tidak cukup hanya dengan main-main. Hlm vii.
.
Yang aku suka!
.
Selain dipenuhi serba-serbi 'dunia per-game-an' yang menjadi makanan sehari-hari Pange (sang protagonis) sebagai tester game-game yang akan meluncur ke pasaran, buku ini juga cukup banyak membahas 'dunia perpustakaan' tempat Magda menggeluti passion-nya.
.
Nggak cuma bertemu istilah-istilah perpus yang sudah cukup umum (bagiku) seperti DDC, aku jadi tahu istilah lain macam stock opname dan weeding, juga nasib buku-buku bekas koleksi perpus nantinya.
.
Nah, pas ngomongin soal buku, ada salah satu percakapan yang rasanya pingin kuteriakin sama orang-orang yang nggak bisa ngehargai buku. Ada di halaman 18. Geser slide kalau mau baca.
.
Next, selain suka sama dua bidang yang menjadi dasar ceritanya, ada juga dua tokoh minor yang mencuri perhatianku 😍.
.
Mas Fito, sang game producer sekaligus atasan langsung Pange. Meski di awal-awal kelihatan tegas dan lebih menjurus ke galak, ternyata dia so sweet & care banget. Tipe suami + atasan idamanlah. Wkwkwk.
.
Bos Brian, si Bule Nyasar yang kelakuan uniknya selalu bikin cair suasana. Ini kelakuan atau bahasa gado-gadonya yang bikin unik ya? Entahlah, mungkin keduanya. Tapi yang jelas nih tokoh paling memorable untukku 😂🤣.
.
Dan ngomong-ngomong soal bahasa, aku suka selera humor penulisnya, lumayan bikin senyam-senyum sepanjang cerita. Beberapa humor yang terkesan kasar, justru berasa cocok dengan nuansa manly pada kebanyakan dialog para tokoh cowoknya.
.
Gaya berceritanya pun ambil jalan aman, karena secara teknis diceritakan dengan POV orang ketiga. Meski begitu aku nggak yakin ini POV orang ketiga serba tahu atau POV orang ketiga terbatas dengan sudut padang Pange dan Magda secara bergantian.
.
Tapi feel cerita keseluruhannya masih condong ke Pange sih, dan menurutku ini keren loh karena nggak semua penulis bisa bikin cerita lintas gender yang enak dibaca 😉.
.
.
Full review cek IG:
1.
2.
3.
4.
5.
Profile Image for ahmad.
188 reviews4 followers
November 27, 2019
Nggak salah kalau Novel Beta testing dijadikan sebagai pembuka #Jobseriesproject sangat pas sekali. Membuat gebrakan dengan mengenalkan dunia game dan dipertemukan dengan tokoh dengan profesi sebagai pustakawati. Sesuatu yang sangat kontras namun sangat ngeblend ketika dikombinasikan.

Bagi Magda, game sendiri adalah teknologi tanpa substansi. Namun dari situ Pangeran bergerak sekuat tenaga dan berusaha mengatasi masalah "dikatakan" jika pekerjaan yang dicintainya berkaitan dengan teknologi tanpa substansi.

Pangeran, menemukan sosok lain dari sang pemberi ucapan pedas itu, dia perlahan jatuh hati sama orang bernama Magda itu.

Itu berarti dia harus memupus harapan berhubungan dengan sosok sahabatnya sejak lama, Mika. Hubungan keduanya yang tak bergerak kemana mana. Belum lagi ada sosok Rayyan yang membuat kisah Pange Mika jadi demikian dramatis.

Penokohan yang pas, tidak terlalu too good to be true justru membuat novel ini hidup. Alur yang lambat namun detail justru membuat novel ini kaya akan penjelasan. Dan juga setting perusahaan game tester benar benar membuat saya terpana saking takjubnya. Selama ini saya nggak pernah tahu juga kan?

Perpustakaan dengan label "gudang ilmu" juga tidak sekadar jadi tempelan semata. Semua tidak berlebihan.

Untuk karya pertama kak @mooseboo_ bolehlah saya kasih rating 4 🌟/ 5 🌟. Next ditunggu novel selanjutnya semoga makin keren dan mantap.



#Betatesting
#JobSeries
#NovelIndonesia #NovelElexMedia #bookstagram #instabook #booknerd #igreads #bookaholic #instapic #instalike #booknerd #booksofig #bookgasm #bookworms #bookstagramIndonesia #bookrecomendation #ilovereading #books #igreads #igbooks
Profile Image for Indri Octa Safitry.
Author1 book18 followers
June 22, 2020
"Karena buat cewek, cowok yang punya planning seenggaknya satu langkah di depan ketimbang yang hanya berlari di satu tempat." (hal. 90)

Pangeran, bekerja di NCVision Studio, sebuah perusahaan game developer. Dia mencintai pekerjaannya karena dia memang menyukai game. Tapi, sayangnya pekerjaannya itu yang membuat dia nggak berani mengambil sikap untuk berhubungan lebih dari sahabat dengan Mika. Seakan pekerjaannya itu belum mapan
Mika sendiri sebenarnya sudah memberi banyak kode. Yang sayangnya Pange nggak peka. Sampai, kejadian dimana Pange sakit hati karena Mika lebih memilih Rayyan daripada Pange. Ada apa dengan Mika?
Belum selesai masalah dengan Mika. Pange justru bertemu Magda dengan perselisihan kecil di kali pertama bertemu. Membuat Pange kesal dengan Madga tapi juga penasaran
Pange sendiri merasa tertantang setiap kali Magda berbicara. Secara Magda ini mulutnya suka pedas kayak netijen wkwk
Tapi, kenapa Pange harus membuktikan itu untuk Magda?

Novel pertama karya ka Mooseba yg aku baca dan aku langsung suka dengan gaya penulisan
Konfliknya sendiri nggak simple dan di selesaikan dengan rapih dan runtut. Endingnya klimaks abis
Aku suka karakter Magda, walau minim ekspresi tapi dia tau cara membuat orang semangat. Juga gemas dengan Pange sih 😂
Plot twist nya cukup mencengangkan. Nggak nyangka ajah ada di tokoh Magda. Tapi, makin gemas jadinya
Aku udah pernah baca dengan tema perusahan game. Tapi, ini berbeda dan cukup detail penjelasannya jadi nggak bikin aku bingung
Judulnya unik dan covernya simple tapi keren.

"perempuan itu emang gampang baper, tapi sulit buat jatuh cinta dan pindah haluan." (hal. 106)

Overall, sukak dan recomended pokoknya
Profile Image for Aishe Al-Qadry.
24 reviews1 follower
December 21, 2019
Maaf belum bisa kasih nilai sempurna ya, Kak. Soalnya aku masih pengen baca karya kakak selanjutnya dan I wish akan lebih menarik dan amazing 😍.⁣⁣
⁣⁣�
Terimakasih kepada penulis yang sudah bekerja keras menyelesaikan kisah luar biasa ini, dan terimakasih juga penerbit yang sudah bersedia menerbitkan novel ini hingga sampai ke pelukan kami sebagai pembaca. 😇�
⁣⁣
Bagian paling melekat dalam ingatan saya adalah ketika Mika bersikeras mempertahankan hubungannya dengan Rayyan, meskipun sikap Rayyan seperti itu. Begitulah wanita, meskipun lemah secara fisik, tapi hatinya kuat mengalahkan pria.�

Aku juga suka bagian Pange adu argumen dengan Magda. Aku suka sosok Magda yang cerdas dan gak muna. Hehe. Tak lupa bagian Mr. Brian tentunya, kayak dede' emesss.. Gemes banget. Hehe.�

Setelah membaca novel ini, aku mulai menghargai game. Awalnya memang pikiran aku kayak Magda, tapi berkat Bang Fito, pikiran aku jadi terbuka 😂😂. Kemudian, aku juga jadi tahu bagaimana perbedaan pikiran pria dan wanita terkait komitmen hehe. Thanks kakak penulis.�
⁣⁣�
Profile Image for Kumala Dee.
147 reviews13 followers
November 2, 2019
Pange adalah tokoh utama novel ini. Dia yang jadi game tester, mencoba banyak game, mengerti dan paham sekali sama game2nya ternyata belum mengerti benar dirinya sendiri. Dia bahkan tidak tau harus bersikap bagaimana di depan gadis yang disukainya. Takut berkomitmen membuat dia terkurung oleh pikiran nya sendiri.
Novel ini diceritakan dengan sudut pandang orang ketiga dan beralur maju. Mengambil setting kota Jakarta, di seputar kantor NCVision tempat Pange bekerja dan perpustakaan juga.
Awalnya kukira konfliknya bakal sederhana. Seperti kisah Romance yang lain. Tapi diriku terkejut😲🥺, nulis ini sambil masih terasa ikut sesak mengingat kejadian di bab bab hampir akhir. Kebayang Pange gimana syoknya, aku aja syok 😅 meskipun pas baca udah ngerasa ada sesuatu yang aneh tapi nggak kebayang aja ternyata seserius itu. Bacanya gado-gado deh, dan detail tentang dunia gaming juga informatif bisa nambah ilmu.
Profile Image for Tatabughy.
27 reviews4 followers
January 27, 2020
(foto pertama) menjawab pertanyaan manusia-manusia yang masih gatau kenapa ada jurusan perpustakaan dan mengapa ada manusia yang kuliah jurusan perpustakaan, sering bgt ditanyain “kerjaannya apa?� atau kalo kasar sih “emang nata buku diperpustakaan pake ilmu ya?�

—ĔĔ�

baru kali ini nemu novel yang ngegambarin profesi pustakawan bukan sekedar “penjaga perpustakaan�. Kalo novel2 lain banyak yang mengambil tokoh dg pekerjaan sebagai pustakawan tapi tak pernah membahas detail apa saja tugasnya dan terkesan “sekedar� membuatnya sebagai pekerjaan sebuah tokoh.

—ĔĔ�

terimakasih @mooseboo_ selain menghidupkan pustakawan, buku ini sangat kaya akan kata-kata yang buat bape sendiri:(

kenapa baru nemu buku ini sekarang sih:))
Profile Image for Dinar Widyasmara.
121 reviews6 followers
December 22, 2019
Salah satu novel romance favorit saya.

Karena ini job series, latar pekerjaan tokohnya memang jelas, menjadi bagian dari cerita bukan sekadar tempelan. Dimulai dari job desk sampai suasana kerja ada di situ, tanpa harus dapat spot khusus untuk menjelaskan semua itu, semuanya dijelaskan bersamaan dengan alur ceritanya sendiri.

Konfliknya sederhana, tapi kayaknya banyak orang di luar sana yang mengalami hal yang sama. Relate banget sih. Perkembangan hubungan Magda-Pange juga bikin baper. Mereka tuh jatuh cintanya sedikit-sedikit, jadi tidak terkesan memaksakan keduanya harus jadi. Pokoknya manisnya pas.


Kalau kalian suka romance yang tidak terlalu lebay, ini cocok buat kalian.

Profile Image for Desti Rachmadyah.
125 reviews4 followers
February 5, 2020
Sebagai orang awam di dunia per-game-an, deskripsi tentang pekerjaan Pange cukup membuat saya paham bagaimana game itu dibuat. Apalagi di awal-awal Pange sempat menjelaskan proses pembuatan game itu sendiri ke Magda.

Sebagai orang yang cukup gak sabar, alurnya terhitung lambat buat saya. Apalagi pas mau menuju konflik utamanya, aduh, geregetan. Lamaa banget rasanya. Tapi dari 'kelambatan' alur itu saya dapat poin utama dari yang ingin Pange sampaikan dari 'beta testing'-nya: cinta tidak hanya tentang menemukan seseorang yang membuatmu nyaman, tapi juga tentang menemukan seseorang yang membuatmu ingin keluar dari zona nyaman dan mengeluarkan versi terbaik dari dirimu.

3.8.
Profile Image for Lulu Khodijah.
428 reviews10 followers
April 9, 2020
Bintang 5! Iya sesuka itu.

Pertama: topiknya baru (at least buat aku ya). Jadi lebih tau banyak pekerjaan lagi.
Kedua: I CAN RELATE! Pas banget deh sama umur early twenties dan kegelisahannya. Disini sosok Mika menggambarkan perempuan yang pengen kepastian. Insecure dari sudut pandang laki maupun perempuan.
Paling ngena tuh quotes yang kalau laki-laki udah komitmen dan nemuin perempuan yang dicari, bakal dikejar sampe gimana pun.
Recommended!
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author1 book259 followers
November 9, 2019
Job Series #1 mengangkat profesi game tester dan pustakawan. Dua dunia yang mungkin terlihat jauh berbeda dari sisi teknologi. Saya menyukai bagaimana industri game dijelaskan melalui tokoh Pange, dan pustawakan melalui tokoh Magda yang antik. Cara mereka berinteraksi dan juga rahasia besar yang dipendam oleh Magda.
181 reviews
January 3, 2020
Suka sama karakternya Magda.

Kisah ini juga terbilang unik dan antimainstream.

Belom lagi panggilan aa-neng yg bikin awww gemesh bat wkwkw
Profile Image for Afy Zia.
Author1 book116 followers
June 3, 2020
2 bintang.

DNF di halaman 286. Iya tau nanggung banget DNF-nya. 😂 Sebenernya justru udah mau DNF dari halaman 100-an, tapi masih coba ditahan-tahan. Sayangnya, makin ke sini malah makin nggak bisa masuk ke ceritanya.

Yang pertama kali bikin saya tertarik sama Beta Testing adalah ide pekerjaan game yang diusung. Berhubung saya hobi ngegame, jadi penasaran kan gimana lika-liku di balik game itu sendiri. Lumayan dapet banyak insight baru.

Too bad, ada beberapa hal yang bikin saya jadi turn off. Ini emang subjektif banget sih huahaha. 😂 betewe, pembahasan saya di bawah ini bakal mengandung sedikit spoiler yaa jadi langsung skip aja kalo nggak mau kena!

Pertama, stereotip gender. Mungkin kalo sekali dua kali masih nggak begitu masalah ya, tapi stereotip gender di buku ini cukup sering ditemuin. Stereotip gender ini maksudnya apa-apa dikaitkan sama gender tokohnya dan digeneralisasi.

Kedua, Magda. Awalnya saya suka sama karakter dia yang galak dan jutek. Tapi makin ke sini karakter dia jadi terasa nggak konsisten. Yang paling bikin saya gregetan itu kalo dia udah ketemu Pange. Karakter galak dan jutek kayak langsung raib kalo Pange udah nyuruh atau minta sesuatu. Magda seolah berubah bagaikan kerbau dicucuk hidungnya, IMO.

Ketiga, alur cerita. Saya merasa konfliknya lempeng banget. Ada sih satu plot twist yang cukup mencengangkan, tapi nggak cukup untuk tetap mempertahankan minat baca saya. Ini juga yang bikin saya makin lama makin kehilangan minat buat lanjut baca. Yang tadinya semangat mau liat perkembangan hubungan Pange-Magda, lama-lama jadi males karena perasaan Pange yang masih terkesan tarik ulur ke Mika.

Keempat, semesta seolah berkonspirasi untuk mempertemukan Pange dan Magda. Iya paham kalo ini kisah cinta mereka, tapi saya merasa beberapa pertemuan terasa 'dipaksakan'. Alhasil, apa yang terjadi di antara mereka juga terkesan 'dipaksakan' ada. Tapi chemistrynya malah nggak sampai ke saya karena kesan 'dipaksakan' ada itu.

Sedikit tambahan, saya juga beberapa kali nemuin typo sama kata yang dobel penulisannya. Tapi kehadiran Brian di buku ini untungnya cukup menghibur hehe. Mohon maaf juga kalau ada kata-kata yang kurang berkenan. Ulasan ini murni pendapat saya pribadi. :)
Profile Image for Nadya Putri.
63 reviews4 followers
March 24, 2020
Novel Beta Testing ini ditulis oleh Mooseboo (nama pena dari Fanny Noe) pada tahun 2019 dan diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo. Novel ini merupakan salah satu novel dari seri Job Series, ini yang pertama. Novel Beta Testing ini bergenre romance. Jumlah halaman 352 (dilihat di aplikasi goodreads), lumayan tebal menurutku.

Novel Beta Testing ini menceritakan seorang pria bernama Pangeran Handaru, biasa dipanggil Pange, yang bekerja sebagai Game Tester, terlibat friendzone dengan Mika, temannya semasa kuliah, yang kini satu kantor dengannya, serta bingung dan mempertanyakan pekerjaannya setelah bertemu dengan Magda, seorang pustakawati di perpustakaan dekat kantornya yang mempunyai pandangan berbeda dengannya tentang game.

Novel ini mempunyai alur maju, tapi ada beberapa halaman yang sekilas menceritakan masa lalu tokohnya. Alurnya berjalan dengan pas menurutku, ceritanya begitu mengalir dan membuat penasaran, nagih banget pokoknya. Diksinya bagus sehingga pembaca bisa mengikuti cerita terus-menerus, berbagai rasa dapat dialami, senang, sedih, galau, humor, jatuh cinta, patah hati, dll. Desain sampulnya bagus, lembut banget, yang aku suka desain layout tiap bab dan sampulnya, sudah game banget. Kekurangan menurutku sih untuk istilah-istilah game atau bahasa Inggris, kurang penjelasan/ arti, baiknya ada tambahan catatan kecil sih untuk penjelasan istilah-istilah itu.

Buatku yang sedang mengalami friendzone dengan seseorang selama beberapa tahun seperti yang dialami tokoh novel ini, novel ini berasa nampar banget, bikin aku mempertanyakan hubungan sendiri, namun banyak juga petuah tentang cinta dan pentingnya komitmen serta status dalam novel ini. Bikin aku baper parah sampai nangis. Bagiku yang seorang gamer (suka main game), novel ini menambah pengetahuanku tentang dunia game, istilah-istilah, jenis, juga behind the scene sebuah game dibuat hingga beredar di pasaran. Rekomendasi banget buat yang suka main game dan membaca novel genre romance.

"... cinta itu kayak game. Afeksi dan profesi." Pange (dalam Mooseboo, 2019, hlm. 339)
" Cinta cuma bakal jadi afeksi kalau sekadar ngikutin kata hati. Makanya sering kali muncul istilah toxic relationship atau secret admirer. Tapi kalau cinta udah kenal yang namanya komitmen, secara enggak langsung akan ada status di dalamnya, seperti profesi. Istri, ayah, ibu, anak, dan lain-lain. Makanya komitmen itu yang dibutuhin buat nyatuin keduanya." Pange (dalam Mooseboo, 2019, hlm. 339)
"Dan menurut saya cinta yang sempurna itu ya dua-duanya. Enggak cuma apa yang dirasain tetapi juga dibuktiin dengan status." Pange (dalam Mooseboo, 2019, hlm. 339)
Profile Image for Rizka Surfa Ardiana.
49 reviews2 followers
March 27, 2020
"Dalam hubungan kita harus naik level, sama dengan main game. Jika kita hanya bermain di dalam misi yang sama, grinding and farming all the way, in one moment you will get sick of out, right?" -236

Aku suka dengan Job Series #1 ini, dan ini merupakan karya pertama yang aku baca dari penulis Mooseboo.

Ide cerita yang diangkat disini benar-benar fresh banget..

Pange (nama asli pangeran 😁) merupakan seorang game tester, lewat pekerjaannya itu aku akan diajak masuk ke dalam dunia per-game-an yang biasanya cuma bisa aku temuin di drama dan film aja.

Lalu ada Magda, seorang pustakawati yang bekerja di perpustakaan disebelah kantor Pange. Dan lewat Magda ini, aku juga diajak masuk kedalam dunia perpustakaan yang membuatku mengenal banyak istilah-istilah baru dan itu menambah wawasanku. Dan lewat bukulah hubungan Pange dan Magda terjalin.

Alur ceritanya sendiri cukup lambat menurutku, tapi kupikir itu terjadi karena penulis disini menyajikan detail yang membuatku 'wah' ngga main-main dan risetnya patut diacungi jempol.

Karakter tokohnya pun pas. Aku juga suka interaksi-interaksinya, apalagi Pange-Magda kalo udah argumen tuh bikin gregetan deh.

Oh ya, ada juga tokoh pendukung yang sangat berkesan buatku. Pertama Mas fito karena pemikirannya, kedua Mr. Brian wkwkwk ampun deh mas bule yang satu ini beneran nyuri perhatian aku, apalagi kalo udah bilang kata-kata gaul & lebay kayak cemunguttt 😂

Overall kisah job series yang satu ini berkesan untukku dan sangat menghibur.

Rated 4,4 ⭐⭐⭐⭐
Total hlm. 350
Profile Image for Agnes Meilina.
68 reviews10 followers
May 3, 2020
"Karena buat cewek, cowok yang punya planning seenggaknya satu langkah lebih di depan ketimbang yang hanya berlari di satu tempat." (hal. 100)

Novel ini menceritakan tentang Pangeran yang sering disebut sebagai Pange, yang berprofesi sebagai game tester dan seorang pustakawan yang bernama Magda.

Awal cerita ini dimulai dari Pange yang selalu bimbang dan bingung dengan perasaannya pada teman perempuannya, Mika. Kelakuannya yang selalu jalan di tempat membuat dirinya kerap kali merasakan patah hati tidak berkesudahan.

Kemudian dia bertemu dengan Magda, pustakawan yang bekerja di samping gedung tempat dia bekerja. Awalnya pertemuan mereka tidak terlalu bagus, karena Pange merusak salah satu buku yang ada di perpustakaan. Namun, karena sifat Magda yang menurutnya cukup menarik dan membuat penasaran, tak khayal Pange jadi senang mengunjungi perpustakaan dan mencoba dekat dengan Magda.

Konfliknya bukan hanya di situ saja. Setelah mereka memiliki hubungan yang cukup dekat, kemudian satu fakta muncul dan membuat Magda memilih mundur. Namun, Pange kali ini menunjukkan kesiapannya dan menurutku sangat so sweet.

Aku suka dengan novel ini. Mungkin karena novel ini merupakan #JobSeries sehingga sangat terasa ketika penulis mendeskripsikan pekerjaan dari masing-masing karakter. Bahasanya yang ringan membuat kepalaku mampu mencerna dengan baik informasi-informasi tambahannya.

Buku ini sangat bagus dan boleh dibaca untuk anak remaja, karena buku ini tidak hanya membahas tentang percintaan saja.

Sekali lagi, Good Job, Kakk.
This entire review has been hidden because of spoilers.
1 review
December 24, 2019
Cara mereka menjelaskan dan menceritakan dan ujung nya berada pada titik dimana komitmen itu ada dan, ya... Gmn ya...
Susah ngejlasin, intinya BAGUS.. Good job
Profile Image for Merinda.
35 reviews1 follower
July 4, 2020
Seru dan bikin gemas dengan kedua karakter. Pekerjaan si tokoh utama banyak memberi pengetahuan baru buatku sebagai orang awam dalam dunia game.
Profile Image for Rossa Imaniar.
209 reviews4 followers
August 10, 2022
“Cinta itu kayak game. Afeksi dan profesi. Cinta cuma jadi afeksi kalau sekadar ngikutin kata hati. Makanya sering kali muncul istilah toxic relationship atau secret admirer. Tapi kalau cinta udah kenal yang namanya komitmen, secara enggak langsung akan ada status di dalamnya, seperti profesi. Istri, ayah, ibu, anak, dan lain-lain. Makanya komitmen itu yang dibutuhin buat nyatuin keduanya.�

“You know, dalam hubungan kita harus naik level, sama dengan bermain game. Jika kita hanya bermain di dalam misi yang sama, grinding and farming all the way, in one moment you will get sick it off, right?
That's why we need to level up.�


Ini pertama kalinya baca karya Mooseboo. Menarik.. Aku sukaaaa. Manis, tapi nggak terkesan murahan. Nggak ada drama menye-menye. Semua terlihat natural, nggak berlebihan. Dari karakter tokohnya, konflik yang dibangun, semua terasa pas.

Dan yang menarik dari novel ini, bagaimana cara penulis mendeskripsikan pekerjaan si tokoh utama sebagai game tester. Detail sih menurutku, tapi nggak bikin pembaca bosan.

So, aku kasih 4/5 🌟 buat novel ini. Dan yang pasti, novel ini recommended banget buat kalian baca...
Profile Image for Jeon Dani.
132 reviews63 followers
January 19, 2020
Ceritanya mah ringan, asik aja gitu bacanya, konfliknya pun gak belibet. Gue suka sama karakter Pange yang easy going dan bawel itu, cuma entah kenapa gue gak suka aja sama nama dia. Gak enak aja gitu pelafalannya, Pa-nge, Nge. Kayak ... aneh gitu.

Entahlah, bahkan temen gue yang penasaran sama cerita ini mendadak memaki-maki bahkan males baca cuma gegara masalah sepele tentang nama Pange yang menurutnya enggak enak banget itu buat di baca. XD

Gue sih, selagi ceritanya bagus, why not, cuma pekaran nama doang—walaupun emang gak enak banget sih.

Dan di sini, emtah kenapa gue gak suka aja gitu sama karakter Mika. Dia teelalu ... apa yah, mungkin desain cewek mainstream yang selalu jadi saingan si pemeran utama, karakternya juga nyebelin menurut gue. Terlalu banyak nuntut dan juga agak bego. (Kok masih mau aja sama cowok yang udah kasar, harusnya langsung putusin kan, bukannya bertahan cuma gegara kesel sama Pange. Entahlah yah!)

Terus buat Magda sendiri, well ... karakternya lumayan sih, walau gue juga agak kesel sama dia terkadang.

Diluar semua itu, cerita ini bagus banget, selalu ada dialog receh yang bikin gue ngakak apalagi waktu si Bule ngomong, duh. :v

Terus buat seting perkantroan bagus banget, apalagi yang dicakup tentang perusahaan gaming gitu. Gue yang suka nge game dari maen Geometri Dash, Point Blank hingga The Sims 4 yang ampek sekarang masih aje ngumpulin duit gak dapet-dapet jodoh *abaikan!

Well, gue seneng aja sama latar nih cerita, terus juga tentang hal-hal realistis mengenai perpustakaan.

Buat bacaan disela boring dan jadi revfreshing tuh cocok banget nih buku.
Profile Image for Ossy Firstan.
Author2 books101 followers
December 21, 2019
88-2019

Setelah reading slump agak lama, beberapa hari lalu kumembaca ini dan lancar jaya sampai tamat. Kusuka pekerjaan tokohnya yang jarang dibahas (pustakawan) mengingat setahun lalu pernah ingin jadi pustakawan 😸
Pange sendiri adalah pembuat game yang mengingatkan pada novelnya Kak Adhita (yang sampulnya kuning kunyit itu, All-is-fair-something-lah pokoknya). Ga sama kok, cuma karena jarak bacanya lumayan deket jadi aku nyambung-nyambungin sadja.

Kusuka interaksi keduanya, meski bab terakhir aku ga begitu suka (ini selera karena aku tasuka yang too sweet gitu). Intinya mah buku ini enak dan renyah dinikmati dengan secangkir minuman favorit.
Profile Image for inas.
370 reviews37 followers
May 15, 2020
Beberapa bulan lalu, aku nemu banyak review di Instagram tentang Beta Testing, and I was so convinced that I could enjoy this book really, very genuinely. Semua review itu nunjukin betapa cerita ini dikemas dengan baik, plus punya added value soal industri atau dunia game—and I have to agree.

Tapi, ada beberapa hal yang menurutku agak ganggu, terlepas dari semua aspek yang masih bisa aku toleransi tadi. Mulai dari tata bahasa, plot, sampe chemistry tokoh... semua bakal aku jabarin satu-satu. Dan tentu ini bakal mengandung banyak spoiler; so yeah, you’ve been warned. :3

I. THE GOOD PART

Cerita ini fokus ke pekerjaan tokoh utama, Pange, di dunia game dan gimana dia harus kerja sama bareng tim lain sebelum game bisa dirilis. Plus, pekerjaan Magda—love interest Pange—sebagai pustakawati yang juga dibahas(??) dan nyambung sampe akhir.

Aku nggak tahu apa lagi yang perlu ditambahin karena menurutku Beta Testing kuat di bagian riset pekerjaan dan eksekusinya, hwhw.

II. TATA BAHASA

Soal ini, aku udah banyak nge-rant di dan menurutku kesalahannya fatal banget sih. Awalnya emang rada nggak sadar, tapi lama-lama semakin ke belakang, semakin banyak yang ganggu.

Contoh ya di halaman-halaman yang udah aku sebut di progres baca, juga di bab-bab belakang, pas bahasa Inggris-nya banyak banget yang salah. Juga tanda baca titik-koma yang masih sering terbalik (manggil nama orang tapi nggak ada koma sebelumnya, jabatan setelah nama yang langsung diterabas, dan masih banyak lagi). Masalah titik-koma ini paling kelihatan kalo udah kena kalimat majemuk bertingkat. Alih-alih pake koma buat menyambungkan mereka, justru dikasih titik, dan akhirnya subjek-predikat yang harusnya jelas jadi berantakan.

Aku nggak bakal koreksi banyak-banyak because that’s supposed to be the author and the editor’s job, tapi aku pengen nanya. Ini pada ngerti ejaan bahasa Indonesia dan tetek bengeknya nggak sih? Aku lihat-lihat dari zamannya Cinta Masa Lalu, sampe Stay with Me Tonight, dan mungkin novel-novel penerus mereka, ada aja yang salah. Dan mostly fatal, tapi so far nggak ada yang ngebahas ini (karena semua pembaca udah pada males duluan kali, lmao). Cuman kalo tiap kali salah harus nunggu dibenerin review pembaca di ŷ dulu, kesannya kebangetan sih. Delapan puluh ribu, bo�, and you guys can’t even upgrade your grammar skill, even for a bit? After all these years? Yeah, well, I’m sad.

III. PLOT (DAN CHEMISTRY TOKOH)

Oh, well. :)

Pas aku milih buku ini, aku tuh sedikit berharap ceritanya bakal sengalir novel-novel romance kayak atau , atau mungkin bahkan kayak seri -nya Karla M. Nashar yang bisa ngejelasin pekerjaan tokoh dengan detail plus bisa membawa unsur romance-nya dengan sangat-sangat baik.

What I got... is too far from that. My expectation was way too high lmao I didn’t know where I should stand. ಥ_�

Pertama-tama, aku nggak bisa merasakan motivasi Pange, jadi sepanjang baca aku kurang bisa bersimpati sama dia. Nggak ada sesuatu yang bikin dia takut kehilangan, atau bikin dia mati-matian berjuang. At some point, aku baca review lagi di ŷ, dan baru ngeh kalo dia tuh pengen membuktikan ke orang-orang kantornya kalo Pange bisa jadi karyawan yang jauh lebih baik. Sayangnya, aku tetep nggak bisa merasakan adanya motivasi itu.

Cerita ini dikemas dengan adegan-adegan yang terlalu dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kerja, pulang, makan, ketemu gebetan—intinya nggak ada sesuatu yang dikorbankan. Gampangnya, three act structure-nya nggak kelihatan sama sekali. Dataaar dan muluuuus terus.

Masalahnya gini. Ketika Fito mau resign, katanya kan bakal ada orang lain yang lebih berpengalaman bakal ngegantiin. Tapi tau-tau Pange udah dapet posisi gitu aja, dengan alasan udah darurat nggak ada yang ngegantiin. Dan orang berpengalaman tadi seolah nggak dibahas lagi.

Iya sih, Pange berjuang, tapi aku ngerasa berjuangnya minimal banget. Dia ke perpus, cari referensi, tapi ya akhirnya bisa berhasil juga. Dia tengkar sama Rayyan sampe kena SP dan hampir dipecat, tapi pada akhirnya juga baik-baik aja. Sepanjang adegan ini, aku nggak merasakan penderitaan Pange sama sekali, apalagi sampe lihat dia putus asa.

Jadi ya, karena plotnya datar, dan motivasi Pange juga nggak kelihatan amat, aku ngerasa semua storyline-nya nggak bersubstansi (lmaooo this word). Pokoknya dia ada, udah. ಥ_�

Soal romance dan chemistry tokoh... well. Aku sempat bilang di bookstagram, bahwa cerita ini kemungkinan besar bakal membosankan karena heteronormativitasnya kuat banget. Man, it was supposed to be a joke and a sarcasm—never have I thought that it was (and is) the truth. TwT

Udah Pange nggak punya motivasi, dia juga nggak begitu punya chemistry, terutama sama Magda. Dia terlalu pining ke Mika, tapi bahkan ke cewek ini pun, Pange kayak terlalu oblivious dan jenis nggak sadarnya tuh keterlaluan. Biasanya kalo di cerita-cerita (re: fanfic AO3 lmao) kan masih ada unsur lain kayak mutual pining, atau apa lah yang bikin sisi oblivious-nya tuh bisa ditoleransi. Dan pembaca masih bisa berharap mereka berakhir bareng.

Tapi di sini, aku nggak berharap kayak gitu blaaaas yeeeeet.

Interaksi Magda sama Pange juga, gimana ya... nggak yang menjurus ke romens gitu. Pas di akhir tiba-tiba aja langsung meroket kayak pengen cepet diselesaiin. Jadi Magda “tiba-tiba� menarik diri (maksudnya foreshadowing gitu tapi tetep terlalu tiba-tiba), dan ini sebenernya berpotensi ditunjukkan di awal, tapi ya... munculnya kayak pas plot BT butuh doang. Trus begitu “plot twist�-nya keluar, BOOOM! Pange langsung kayak yang sakit hati nggak jelas gitu, seolah dia terbebani dan ditipu.

laugh gif


Meanwhile aku nggak ngerasain itu sama sekali. Coba kalo Magda bisa lebih jujur lagi di awal, kayaknya bakal lebih seru. Dan momen interaksi mereka bakal dipenuhi dilema berkepanjangan, bukan tiba-tiba di-drop di akhir terus kita diharapkan buat ikut nelangsa gitu aja, bhsbshbshs.

Terus iya, aku setuju, Magda di bagian akhir langsung berubah 180 derajat. Dia langsung jadi cewek manis, dan kesan antiknya ilang—berasa kayak tempelan aja. Dan ini agak bermasalah, karena harusnya perbedaan karakter mereka bisa menimbulkan dinamika yang unik, tapi jatuhnya—lagi-lagi—kentang. Magda akhirnya toh jadi tokoh cewek stereotipe yang succumb to her man (lmaooo please excuse my words).

Yang aku heran tuh sebenernya Rayyan. Di bab awal, vibe dia cuma sebatas rival yang haus kompetensi. Tapi lama-lama, dia dijadiin abusif. Dan bener dugaanku, dia abusif pas punya adegan sama Mika doang, satu di awal sama satu deket klimaks. Jatuhnya gimana? Dia cuma kayak boneka plot! Dia nggak muncul di pertengahan pas Pange udah nyerah sama Mika dan mulai deket sama Magda (dan ini pun deketnya nggak yang terlalu romens gitu di mataku wkwkwkw). Dan pas Pange butuh masalah deket klimaks, Rayyan dimunculin lagi buat bertindak abusif ke Mika. Pange terus nyelametin Mika, at some point meluk dia juga, dan bikin Magda salah paham.

Dang it, man. So much potential for Rayyan, dan karakternya cuma dibikin sebagai tempelan gitu doang. Dia bisa aja menyabotase kerjaan Pange, bikin dia nggak bisa naik jabatan jadi produser dengan mengacau pekerjaannya sendiri sampe telat deadline. Dan somehow memanipulasi keadaan supaya Pange bisa disalahkan. Well, ada banyak cara supaya Rayyan bisa jahat tanpa jadi tempelan gitu doang, and I’m pretty sure he can get pretty creative at this.

Ironisnya lagi, pas Rayyan abusif di bagian klimaks, Pange sempat bilang kalo nggak seharusnya cowok itu memaksakan hubungan sama Mika, apalagi dengan cara-cara nggak jelas gitu (hlm. 306).

Eeeeh, begitu Magda mulai nolak Pange dengan berbagai alasan ambigu bin sok misterius (yang kalo dijabarin dari awal bisa bikin dilema yang oh so chef’s kiss), Pange malah maksa-maksa dooong, lmao. Ngejilat ludah sendiri kok bangga.

Satu lagi. Pange ini sering banget sembunyi-sembunyi tiap kali mau jemput Magda, atau bales pesannya, supaya nggak ketahuan Gea atau Damar. Aku awalnya heran, ini ngapain sih. Tapi ternyata dia cuma nggak mau kalah sama taruhannya itu, dan selama dia sembunyi-sembunyi dia nggak pernah waswas atau inget taruhan Damar. Jadi pas dikuak di bagian akhir aku bingung dan berakhir unimpressed. =w=

Pas Mika mutusin buat resign juga, wow, rasanya terlalu banyak shock value yang terlalu tiba-tiba di buku ini. Aku heran aja, kenapa dia nggak lapor ke atasan bahwa selama ini dia diganggu Rayyan. Toh Damar udah ngerekam buktinya, dan pas Pange baku hantam dulu juga masih ada rekaman CCTV-nya. Harusnya, Pange sama Damar udah cukup bisa jadi saksi dong kalo Rayyan tuh bermasalah. Tapi ini malah Mika yang ngalah, padahal sepanjang cerita dia digambarin sebagai cewek yang pintar dan dapat diandalkan! Dang it! You deserve the universe, girl! Just end Rayyan’s career right there and then, smfh.

Ini bikin aku makin gemas sama stereotipe cewek dan cowok yang bertebaran sepanjang buku. At some point, Magda bilang cowok dengan segala ego (?? lupa) dan Pange bilang cewek dengan segala asumsinya. Omongan mereka juga melebar ke cewek yang selalu butuh kepastian (i.e. melalui dilamar bhsbshbs), dan cowok juga bisa takut ditolak. Pokoknya banyak banget omongan yang menggambarkan bahwa cowok tuh templatenya ABCDE, cewek tuh templatenya FGHIJKLMN, dan hubungan mereka selalu berpola OPQRSTUVWXYZ, heteronormatif buanget!


thumbs up gif


Pange juga sempat nyebutin bahwa Mika tuh beda, sederhana, nggak kayak cewek lain yang penuh tambal sulam (slut shaming much!). Dan Magda juga somehow digambarin beda dengan gaya antiknya yang entah kenapa lama-lama luntur juga seiring perkembangan plot yang datar dan hampir-hampir nonexistent, lmao. Ini template banget, nunjukin tipe tokoh special snowflake, dan seolah cewek tuh nggak layak dicintai kalo mereka nggak beda dari orang lain. So frustrating.

Jadi ya, aku kasih tiga bintang karena masih ada beberapa aspek yang bisa aku maklumi. Sisanya ya, anggep aja aku iseng ngabisin duit sama waktu padahal bisa aja aku pake buat baca sama nulis fanfic di AO3 hwhwhwhw. =w=
Profile Image for Annelice.
200 reviews8 followers
January 8, 2024
Actually ⭐️ 2,5..

Jujur saya baru tau kalau novel ini masih satu series sama Algoritme Rasa. Tapi nggak papa sih bacanya kebolak-balik toh tokohnya nggak saling bersangkutan wk.

Jujurly yang ke-2 saya bland banget baca ini. Mulai dari tokoh, karakter, latar belakang dan bahkan plot rasanya kaya banyak kurangnya gitu..

Ya udah deh, saya coba review ya.
Beta Testing, bercerita tentang Pangeran alias Pange yang bekerja sebagai Game Tester. Di kantor ia bertemu Mika, gadis yang jadi gebetanya sejak jaman baheula namun Pange merasa insecure karena tuntutan Papanya Mika yang menginginkan calon mantunya adalah seseorang dengan tittle mentereng.
Disisi lain ada Magda, seorang pustakawan dengan gaya nyentrik ala wanita jaman TV hitam putih (mungkin maksudnya retro kali ya?). Pange bertemu Magda tanpa sengaja. Ia menganggap wanita nyentrik nan judes itu benar-benar unik dan menarik.
Saat tiba-tiba Mika jadian dengan Rayyan, Pange memutuskan untuk move on dan mengejar Magda. Hingga rahasia terbesar Magda terungkap, bisakah Pange tetap berada disisi gadis itu? Atau justru kembali dengan Mika yang telah putus dari Rayyan?

Sebenarnya ya, novel ini menjanjikan banget loh. Apalagi penjelasan tentang pekerjaan game maker dan pustakawan yang bener-bener saya baru tau sekarang. Ternyata untuk membuat sebuah game harus melewati survey, riset dan ratusan test terlebih dahulu agar bisa sampai dimainkan. Dan seorang pustakawan memiliki kegiatan lebih dari sekedar menata buku! Wkwk
Maaf ya, pengetahuan saya emang cetek banget!

Tapi sayangnya, penulis hanya mengeksplor bagian pekerjaanya aja. Sedangkan karakter tokoh, latar belakang mereka justru nggak dijelasin dengan detail.

Misalnya gini. Nama Pange itu Pangeran kan? Nah apa yang melatarbelakangi nama si Pange itu? Ibunya dulu pas lahiran barengan sama pangeran antah brantah dari manakah? Atau beliau ngefans dengan pangeran-pangeran Arab dan Inggris. Soalnya nama dia itu unik kan?

Atau yang lebih krusial lagi penampilan nyentrik Magda. Rambut ikal, pakaian retro dan bicara yang seuprit. Apa sih yang membuat Magda berpenampilan begitu diera modern begini? Saya itu butuh penjelasan. Jadi Magda tuh nggak cuma dikatakan unak-unik doang. Karena menurut saya Magda ya belum seunik itu gitu lohh.

Terus tagline trio bujang lapuk yang nggak jelas fungsinya. Jadi gini, Pange satu apart dengan Dimas dan Jerry kan? Tapi disini yang dibahas cuma Pange doang. Sedangkan Dimas dan Jerry? Mereka nggak dijelaskan sedang dekat dengan siapa kek minimal. Emang iya mereka berdua beneran nggak punya pacar? Ada yang saling cerita aja engga kok. Lagian interaksi mereka bertiga itu kaya jarang banget. Padahal serumah, dan biasanya cowok-cowok pasti doyan becandaan dong ya. Entah itu becandaan jorok atau sekedar menghina satu sama lain. Nah ini mereka nggak. Kan aneh. Jangankan di rumah, di kantor aja yang notabene banyak pekerja cowok nggak ada tuh becanda-becanda ala cowok yang berisik gitu. Mungkin hidup mereka spaneng terus kali ya?

Dan yang paling penting : kemistri antara tokohnya yang hambarrrrr banget. Apalagi Pange itu nggak peka blas kan orangnya? Saya aja sampe gregetan waktu bahas hubungan Pange-Mika apalagi ditambah Magda, rasanya mau menyerah bacanya huhu. Tapi dikuat-kuatin karena pengin tau apa sih yang disembunyikan Magda. Dan Jeng..jenggg ternyata nggak sekrusial itu masalahnya! *kesel* *ngedumel*

Huftt.. banyak banget plot hole dan miss disini yang buat saya kepikiran.

Pertama, Mika. Dia pacaran sama Rayyan itu gimana ceritanya? Kok bisa ujuk-ujuk begonoh?

Kedua Rayyan, apa yang membuat cowok itu benci banget sama Pange dan bertindak kasar dengan Mika? Dendam pribadi kah? Atau emang udah wataknya? Kalau iya kenapa dia masih masih dipertahankan di kantor padahal jelas-jelas attitudenya jelek banget! Dia sering ribut sama karyawan lain juga btw.

Ketiga, kembali ke Mika. Saat putus dengan Rayyan, cowok itu bilang bahwa Mika adalah cewek murahan. Dan Mika menangis karena dia ingin seseorang yang menerima dia apa adanya. Lah kenapa Rayyan bisa bilang begitu?? Si Mika pernah tidur sama cowok lain atau gimana??

Keempat, Pange bilang Magda itu konyol dan Magda juga bilang kalau Pange itu konyol. Tapi saya nggak menemukan dimana sisi kekonyolan mereka. Cerita yang mana mereka terlihat konyol coba??

Kelima, Waktu Pange di depan Opera House dia vidio call Magda untuk menunjukan betapa bagusnya bangunan tersebut. Nah Magda berkomentar "cantik" yang dijawab oleh Pange "cantik banget". Lah terus kenapa Magda jadi kikuk dan salah tingkah gitu? Emang Magda tau maksud Pange bilang cantik banget itu ditujukan untuk dirinya? Bukanya Magda harusnya cuma bisa dengerin suara Pange ya? Kan secara dia lagi nunjukin Opera House, jadi harusnya kamera nggak nampakin muka Pange dong? Atau dia melihat Opera House dari pantulan matanya Pange? Ceilah....

Keenam, karakter Magda itu memiliki jalan pikiran yang logis, tersusun, santai tapi penuh intuisi. Pokoknya dia bukan tipe yang menye-menye. Pengetahuan dia itu luas. Dia bisa menjabarkan dulu suatu hal sebelum menarik kesimpulan. Tapi, tiba-tiba karakter dia itu berubah hanya gara-gara melihat Pange dengan Mika pelukan! Dia nggak menerima penjelasan, nggak mencari penyebab Pange malakukan itu. Dia bahkan nggak mengkonfirmasi kejadian tersebut. Dia hanya diam dan tiba-tiba minta putus. Mana Magda yang logis, yang pikiranya bisa dicabang-cabangkan itu? Semudah itu ia menerima konklusi atas dasar pikiranya sendiri tanpa mau berusaha mencari tahu dan mendengar penjelasan? Semudah itu ia menelan mentah-mentah penglihatanya tanpa mau konfirmasi apa yang sebenarnya terjadi? Heolll.. cemburu itu buta emang ya..

Ketujuh, ini ketidak-sreg-an saya pribadi sih wkwk.
Jadi Mr. Brian kan bule ya? Baru 4 bulanan di Indonesia, Bahasa Indonesianya pun masih acakadul. Rasanya aneh nggak sih buat lidah bule tulen kaya dia panggil nama Pangeran alias Pange dengan "Nge"? Bukanya lebih mudah kalau panggil "Pang" aja ya atau "Ran"? Wkwk.

Kedelapan, saya nggak ada niat mau rasis terhadap bahasa Sunda sama sekali. Ini murni (lagi-lagi) ketidak-sreg-an saya hehe. Jadi Pange dan Magda kan biasa panggil aku-kamu ya? Kenapa tiba-tiba berubah jadi Aa dan Neng sih?? Rasanya malah kaya ngomong antara Bapak sama Anak wkwk.

Contohnya nih :
'Aa pasti begadang lagi'
'Neng tau kan ini proyek gede, publishernya nggak main-main'
'Iya Neng tau'
Rada-rada geli-geli gimana gituuuu bacanya HAHAHA

Kesembilan, si "itu" meninggal gara-gara ekspekdisi ke Antartika? Hmm ada yang lebih realistis nggak sih..

Kesepuluh, masih ada typo dan saltik. Nggak banyak sih tapi ya tetep aja saya kepikiran wkwk.
Profile Image for Gabrielle.
155 reviews12 followers
April 8, 2022
Suka! Magda karakter cewek yang unik. Aku lumayan suka sama dinamik dia sama pange sepanjang novel ini padahal pertemuan awal mereka malah debat yang agak saling menyinggung pemahaman masing-masing

Bahasa gaulnya Brian nyeleneh banget, penasaran dia belajar sama siapa karena gak ada yang ngaku. Damar juga menghibur, walaupun jarang muncul kecuali pas ada Gea. Aku udah nyangka taruhannya sama Pange berhasil dia menangin, tapi si Pange sendiri paling bikin kaget karena bener2 ngelakuin di tempat umum, kukira bakal kabur. Efek seneng diterima doi kayaknya 😂

Bagian perusahaan game-nya juara sih. Ada beberapa istilah yang aku gak cari tahu lebih lanjut, tapi gambaran umum suasana kantornya dapet banget. Kayaknya seru walaupun jam tidur bakalan jadi korban. Untuk bagian perpustakaannya juga menarik walaupun cuma sekilas.

Secara keseluruhan, novel ini termasuk ringan dan bisa dibaca sekali duduk kalau mau u.u
Displaying 1 - 30 of 79 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.