Sci-Fi Indonesia discussion

This topic is about
The Calculating Stars
Diskusi Buku
>
Buddy Read: Calculating Stars (25 Agustus 2020)
date
newest »

message 1:
by
Anny
(new)
-
rated it 3 stars
Aug 12, 2020 07:56PM

reply
|
flag


MC jg seorang pilot, walau ga tergabung sebagai bagian dari militer, tp punya experience sebagai volunteer pada masa perang. Skill ini rasanya termasuk kualifikasi yg penting untuk bisa jadi astronot.

Computer :D

MC jg seorang pilot, walau ga tergabu..."
Sori, gue yg salah. Ternyata bener MC nya physicist. Karena kerjaannya dia sebagai computer :P makanya gua kira dia lebi ke mathematician daripada physicist.
Tp untuk kerjaan yg melibatkan menghitung orbit dll, trus estimasi blast radius dan efeknya mestinya mmg lebih ke fisika ketimbang math.

Gue sebenarnya agak kecewa dengan buku ini sih TBH. Pertama ekspektasi gue terhadap buku ini lebih ke space opera yah, berhubung dari synopsisnya tentang gimana manusia harus membangun koloni di Mars. Or at least, mungkin setipe dengan Red Marsnya KSR atau Seveneves, yang lebih focus ke dinamika team yang ditunjuk sebagai tim pertama yang akan dikirim ke Mars buat colonization. Tapi so far ceritanya nggak/belum ke arah sana. Malah lebih ke social justicenya.
Terkait social justicenya sendiri, although beberapa bagian sangat appaling dan gue juga belajar beberapa hal terkait racial and sexual discrimination di tahun 1950an dari buku ini, gue merasa conflictnya kurang ditekankan yah so far. (view spoiler)
Timeline (view spoiler)

Dan ini juga bukan space opera, not until Book 3.
Buat gue ini lebih ke female empowerment story berlatar space exploration, dibumbui support system (friendship among the ladies) dan mental health issue.
Ohya, Mary Robinette is active in Twitter, just in case you folks have scientific questions.

Soal jobnya sebagai computer, melihat tahunnya wajar sih haha. Jaman itu gw rasa semua calculationnya masih manual jadi ngitung gitu pasti harus ada orang khusus. Kalo skrg hitungan yang detail gitu mayoritas udah dihandle sama komputer.
Military
(view spoiler)



Soal jobnya sebagai ..."
Konspirasi theorists selalu ada dan selalu ada yg percaya, however unlikely, bahkan kadang orang2 di top echelon jg. Sampe sekarang pun masi ada yg percaya bahwa moon landing itu cuma hoax. Dan military decision tidak selalu didasarkan pada logika atau kebenaran, re-US-Iraq invasion.
Gw baru sampe ch 16 dan mmg kayanya kita mulai nya dari awal banget sih dan story nya mungkin lebi fokus ke diskriminasi yg dialami wanita dan blacks ketimbang ke space endeavors. Mungkin MC bakal baru terpilih sebagai astronot by the end of book 1. haha. Space, colony, dll nya harus nunggu buku2 selanjutnya.
Kalo MC nya ga harus menghadapi diskriminasi, gue bakal lebi expect story kaya Twin Spica, Volume: 01 di mana ceritanya fokus ke berbagai tahapan seleksi yg harus dilewati oleh calon astronot.

Terus gw liat kayanya emang ga ada clear antagonist di cerita ini. Stenson Parker juga kadang nyebelin tapi kadang ditampilkan bagus juga. Menurut gw itu lebih bagus sih daripada dia dibikin murni jahat kaya sinetron. Makes it more real.
Dan gw enjoy banget sama scene2 mereka kerja di space center gitu. If I can't work on a space program in real life, at least I can experience it through a novel.

gw ch 23... so far rasanya lebih banyak deal sama trauma nya Elma deh.
Misinya ntar bakal all woman? oya? gua kok ga inget ada baca bagian itu.
EDIT: setelah baca ch 26 any good feeling for Parker is out of the window. Che, what a waste of sympathy for chauvinistic bastard! Gue ga bakal heran kalo dia ternyata abusive husband yg mengurung istrinya di rumah.
Menurut gue scene di tempat kerjanya kurang banyak dan kurang dalam. Kebanyakan cuma brief scene di mana mrk lagi calculating ato waiting result. Pengennya si workplace drama nya lebi di explore gitu.

Stetson Parker (view spoiler)
Yup, gue setuju juga sama Anny. Sebagai buku yang focusnya ke social injustice, contoh2 injustice yang bisa diperdalam melalui workplace dramanya kesannya kurang menonjol.

Endingnya sih lumayanlah, meskipun sudah jelas sih arahnya kemana series ini dari judulnya.
Gue jujur aja lagi mikir buat kasih buku ini just 2.5 star karena charactersnya agak lemah, kec Elma. Selain itu seperti yang sudah pernah gue tulis juga gue merasa kalau conflictsnya nggak diperdalam lebih detail dan kesannya social injustice mattersnya hanya disentuh di permukaannya doank. Agak disappointing in that respect. Sayang aja dari segi social injusticenya coba lebih di-explore lagi baik dari sexual dan racial discriminationnya. Sebagai contoh (view spoiler)
Terkait tema mental health issue yang juga menjadi salah satu fokus si author juga kesannya menurut gue kurang diperdalam lagi. Contoh yang bisa membuat buku ini lebih bermakna misalnya (view spoiler) Although, secara menyeluruh sih pergulatan Elma terkait mental health issuenya lebih banyak disentuh di sini, mungkin karena berhubung ini adalah limited pov dari Elma sih jadi mao nggak mao hal ini tersentuh lebih sering.
Sigh ... could've been so much better sih. Sorry, Ms. Kowal.

Yeah, fuck Parker.
Yg gw bilang all women astronaut itu asumsi gw aja sih. Melihat judul seriesnya dan tema sejauh ini, gw jadi asumsi bahwa arahnya bakal ke all women mission. But we will see.
Now that you mention it, emang fokus di social injusticenya jadi kerasa lemah karena actually Elma ga diperlakukan seburuk itu juga. Suaminya supportive, keluarganya juga baik. IAC kelihatannya cukup terbuka untuk perempuan, bahkan untuk non white. Elmanya terkenal dan didukung masyarakat luas.
Malah jadinya mental health yang lebih jadi penghalang. Tapi itu juga ga terlalu dieksplor sih.

Yeah, fuck Parker.
Yg gw bilang all women astronaut itu asumsi gw aja sih. Melihat judul seriesnya dan tema sejauh ini, gw jadi asumsi bahwa arahnya bakal ke all women mission. But we wi..."
Chap 31
F*ck Parker! Hypocrite bastard! Kalo pas dia butuh ma Elma minta tolong pilot to pilot. Tapi kalo uda ga butuh, "the others have earned it, you're just a publicity stunt." Moga2 dia bakal grounded forever dan di kicked out dari space program.
Social injustice n mental trauma is fine and all. Tp karena ini buku ttg lady astronaut, gue berharap lebih banyak konten yg membahas ttg space program dengan lebih detail. Tes seleksi untuk astronautnya mestinya dibahas lebih detail (view spoiler) tp malah di skip dan malah lebih banyak pages untuk flirting and sex scenes yg menurut gue ga penting.
Timeline nya ini juga hal lain yg mestinya dibahas lebih dalam. So far sama sekali ga ada detail soal timeline nya. Berapa tahun expected winternya, berapa tahun sebelum suhu naik di atas acceptable range? Apakah kita punya 50/100/200 tahun?
Teori bahwa air lebih kondusif sebagai agen global warming juga sangat menarik (something about reflexivity?). Air transparan sehingga sinar matahari dari luar bisa masuk semua, tapi tidak bisa keluar karena terhalang oleh vapor. Plus quantity yg naik ke atmosfer pas tabrakan mungkin mmg sangat banyak sekali (melebihi total CO2 yg kita pumped so far?). Tp karena itu hanya water vapor, apakah tidak akan menguap dengan sendirinya?


Gw setuju sama Silvana yg bilang ini comfort read. Satu2nya scene yg menegangkan di buku ini cuma pas meteorit jatoh, sama pas (view spoiler) Sisanya ceritanya cukup santai. Jadi kaya astronaut slice of life with some social drama. Tapi harusnya tambah beberapa scene yg bikin agak tegang bakal bagus sih.
Gw kagum sama effortnya buat research dan bikin ceritanya kerasa real. Gw kaya kerasa bener2 ada di situ sebagai engineer. I'm gonna go and watch some space documentary now.
All in all, enjoyed this one. Let's read the second one.


Sori gue molor, ini baru mau selesai baca buku gua. Jadinya mau mulai buku 2 minggu ini ato minggu depan?

Woah, udah ada moon base dalam beberapa tahun doank? Padahal kita jg uda punya mars probe tp 2nd landing on the moon aja masi dijadwalkan 2024. A far cry from a moon base. Masa kita musti nunggu kejatuhan meteorit dulu??
Ironisnya kita uda bisa bangun moon base sekarang

1. Too much focus on Elma (and her drama) and not enough on the actual mission.
2. Racial/sexism issues nya basically got swept under the rug for Parker's sob story. That's right! Parker's sob story, yg bikin gue sebel banget karena gue paling benci ma Parker. Di buku 2 ini ternyata pengarangnya malah menaruh Parker di pedestal yg makin lama makin tinggi!
3. Gua merasa buku ini malah memberi contoh against speaking up for discrimination. Parker got away scot free meskipun melakukan pelecehan seksual dan digambarkan sebagai suami penyayang yg caring banget ma istrinya (despite having affairs). Leonard ga bisa apa2 terhadap unfair charges and treatment. Florence ditto cuma kebagian toilet n laundry duty. Helen got her place stolen by Elma the white and privileged and can do nothing about it. DeBeer for all his blatant racism only got a slap in the wrist. Lastly, komentar Parker bahwa it's women's place to be in the kitchen yg disetujui sepenuh hati oleh Elma is just the icing on the cake that I'd very gladly dump in the rubbish bin.

Gue ingetnya sih gue masih sebel sama Parker abis kelar bacanya, obviously his backstory does not absolve his behaviour.

Well, gue uda tulis more on what I think is wrong with this book in my review sih.

I guess beberap point masih berlanjut yah dr buku pertama, terutama terkait perannya african americans di buku ini. Gue nggak tau apakah si author berhbung mungkin nggak mengerti what they went through jadinya peran mereka di seriesnya di-muted mungkin supaya nggak controversial?


I guess beberap point masih berlanjut yah dr buku pertama, terutama terkait perannya african americans di buku ini. Gue nggak tau apaka..."
Gua rasa sih ini sindrom orang kulit putih trying to explain racial experince to others. Di buku 2 ada adegan di mana Leonard bilang ke Elma "Don't try to explain my experience to me". I guess someone should tell the author the same thing.
Menurut gue sih pengarangnya hanya bisa melihat diskriminasi dari kacamata white privileged person dan hasilnya ya apa yg kita baca di buku. Reaksi Elma jg gua bayangin sama dengan reaksi kebanyakan white privileged people. Terkejut (dan kadang marah) bahwa mereka dituduh memanfaatkan white privilege (seperti Elma yg mencuri spot nya Helen), kemudian merasa bersalah ato mencoba meminta maaf (tapi ga mengembalikan privilege nya) dan kemudian merasionalisasi kejadian dan menjalani hidup seperti biasa (dan malah akan merasa marah kalau ada yg mengungkit2 soal dia dapat privilege gara2 warna kulitnya seperti Elma yg merasa jengkel setiap kali Parker mengungkit2 soal Helen) tanpa berusaha melakukan apapun tentang sistem yg menguntungkan dan memihak kelas2 tertentu.

One interesting thing to note kalau menurut dia sih terkait alternative option untuk menghadapai eternal winter dan global warmingnya yah. Dia point out kalau nuclear power bisa menjadi solusi alternatif. Seinget gue juga kesannya di buku ini ada consensus dari semua atau majority of scientists bahwa solusi satu2nya adalah space colonization.
Memang kesannya jadinya si Kowal ini sudah ada idea endingnya mao seperti apa dan main charactersnya seperti apa terus element2 lainnya dicocokkan agar ceritanya berakhir seperti itu. Sebagai pembanding misalnya di Red Marsnya KSR, space exploration sendiri adalah salah satu alternative, bukan satu2nya solution yang diexplore.
Sedih sih sebenarnya main themenya sangat menarik, something yang gue juga sebenarnya sangat mendukung untuk ada beneran di real life kita sekarang ini. Tapi bukunya banyak kurangnya.


Emang series ini kurang action sih. Dramanya selalu aja soal social injustice. Gw tetep merasa enjoy karena emang ceritanya super ringan aja kali.
Btw I spent some mental effort to translate the code at page 196. In case anyone is interested. (view spoiler)
She always finds a way to put more innuendos.

Emang series ini kurang action sih. Dramanya selalu aja soal social injustice. Gw tetep merasa enjoy karena emang ceritanya super ringan aja kali.
Btw I spent some mental effort to transl..."
More innuendos, less science/world-building.
Kalo pengen baca tentang actual missions, building a proper ship, the actual journeys and hiccups, the process and science involved in starting a colony, pembaca akan merasa kecewa karena it's barely mentioned in the book.

(view spoiler)
I think it's a fun read. Buat gw nilainya kira2 setara sih sama buku sebelumnya. Dari dua buku ini gw liat ini emang lebih kaya cerita tentang social issue dengan backdrop space exploration. Maybe I just don't know enough about those social issue so I can't really simpathize with the many problems Anny mentioned.

Books mentioned in this topic
Twin Spica, Volume: 01 (other topics)Seveneves (other topics)
The Sixth Extinction: An Unnatural History (other topics)
Red Mars (other topics)
Hidden Figures (other topics)
More...